Resep hidup di Jakarta: jalani semua dengan senang gembira. Kerja dengan gembira, main dengan gembira, makan juga dengan gembira.
Well, itu sih resep hidup dimanapun ya.
Haha, hari Sabtu kemarin Yuniza, Kingkin, dan saya pergi ke Kota Kasablanka. Ketemu di Kokas, sehabis dhuhur, kami bertiga ternyata semua kelaparan. Tipikal banget, ya. Pergi main belum makan. Akhirnya kami putar-putar cari makan, dan dipilahlah KyoChon.
Alasan milih KyoChon sih simpel, soalnya ada banner Lee Min Ho di situ. Ya udah :P
Di KyoChon kami pesan Chicken Mix, Topokki, dan Salsal Chicken Wrap yang Red, meaning sangat pedas sekali. Chicken mix-nya itu ada 12 potong ayam, 4 regular, 4 spicy, dan 4 honey. Sayang banget yang regular agak terlalu asin, yang spicy pedes banget (buat saya--lidah orang jawa. Yuniza si gadis Palembang bilang nggak pedas), yang berarti juaranya adalah si ayam honey.
Untuk topokki, saya yakin KyoChon ini rasa autentik Korea. Jadi cita rasa topokki-nya pun manis asam. Dari list topokki yang pernah saya makan di KyoChon, Dae Jang Geum, dan Mujigae... favorit saya justru topokki di Mushiro, rumah makan Korea kecil nyempil di Jalan Affandi (Gejayan) Yogyakarta. Tapi mungkin karena Mushiro itu Korea Fushion ya, jadi rasanya pun sudah disesuaikan sama lidah orang Indonesia.
Chicken wrap yang red pedas banget, sudah sekian. Meski kata Yuniza masih pedas Fire Chicken level 4 di Richeese Factory. Saya nggak tahu. Saya belum pernah mencoba dan nggak berniat mencoba. Bhay.
Excuse the chicken bones haha
Sebagai bonus saya kasih foto Amena cantik banget dan baik hati.
Setelah kenyang kami kemudian jalan menuju Hall Kasablanka di
lantai 3, lihat acara Sisterhood Indonesia. Setelah sampai, ternyata
venue-nya lumayan gelap. I'm pretty sure itu karena disesuaikan dengan
tema acara, yaitu Broadway, yang identik dengan leather jacket dan kegelapan.
Kami datang persis saat Amena, youtuber
dari UK, sudah turun panggung. tapi saya masih sempat fotoin dikit sih. Meski
waktu ikut berkerumun, si Kingkin nanya terus berulang-ulang, "Itu siapa
sih? Siapa sih itu?" terus diliatin mbak-mbak di depan, as if saying,
"Kalo nggak tau dia siapa nggak usah ikut menuh-menuhin di sini."
Hahahahaha
Kakak Amena waktu itu makin terhimpit
karena kerumunan makin padat, and someone seemed to apologize. Lalu dijawab,
"That's okay, it's my job."
And I instanly thought hmmm what a nice
job. Mau ah jadi artis haha.
Tapi nggak apa-apa lah ya, dinikmatin saja
dulu hidup yang dipunya sekarang. Alhamdulillah masih punya waktu untuk nulis
blog dengan bebas sambil makan snickers. :)