Saturday 2 May 2015

Surprise Packages

Hari Kamis kemarin saya berangkat kerja like it was the last day I go to office. In a good concept. Saya pakai rok chiffon yang kalau pakai harus behave layaknya princess karena delicate banget gampang sobek kalau kesangkut atau keinjek, dan jilbab pasmina yang ribet banget makenya.

Itu semua demi menyambut long weekend yang sudah ditunggu sejak sebulan lalu, hehe. I didn’t expect much from the day, karena tahu besok dapat tambahan satu hari ekstra untuk libur sudah lebih dari cukup.

Kemudian sekita jam setengah dua belas telpon intern bunyi, dari Aida. Bilang saya ada paket, harap ambil di ruang sekretaris kapus. Saya nggak merasa belanja online beberapa hari terakhir. Buka online stores dan masukin beberapa barang ke cart sih mungkin iya, tapi pada akhirnya otak saya selalu menang. “You don’t need anymore shoes! You need a laptop bag, bukan slingbag! Dan kamu udah ada agenda ke exsport/bodypack weekend besok so you definitely don’t need this appaling flowery bag!”

Aida said it was a bag.

Saat turun tangga dan jalan ke ruang kapus, my heart was thumping. Do I have a secret santa yang beliin padded bag, in pink particularly, yang muat untuk laptop 13 inci saya dan muat untuk banyak barang lainnya tapi gak terlihat bulky? But

of course there wasn’t.

Dan of course it wasn’t a pink padded bag. It was more like a shopping bag.

Saya ingat-ingat lupa, saya submitted berlangganan majalah GoGirl kira-kira sebulan yang lalu. I expected the magazine, tapi saya sama sekali lupa dengan hadiah yang disertakan untuk enam bulan berlangganan. The present was form Stroberi. Berisi barang-barang yang manis sekali tetapi nggak ada satupun yang saya butuhkan. Yeay, my dream came true! Setelah beberapa minggu terakhir battling keinginan versus kebutuhan, finally I earned things I don’t need. -__-

Tapi sungguh manis sekali. It was like birthday. Dapat kado.

Kemudian setelah jam istirahat, tiba-tiba Mbak Orit masuk ke ruangan. Mbak Orit menyodorkan another package. Tertulis Kepada Ananda Tyta Hanistia Rizkimada.

It was from my mother. Berisi sepatu lari baru saya, karena akhir Mei nanti saya mau ikutan event lari, and you perform better in a used shoes. Jadi ibu saya ngirim sepatu itu biar dibikin dekil dulu di Lapangan Banteng sebulanan ini. Tapi saya pikir paketnya baru datang hari Senin besok, karena baru dikirim kemarin Rabu dan Jumat libur so.... intinya saya dapat dua surprise packages. Rasanya sungguh senang. I feel loved *halah*



1. Notebook
2. Candy Dispenser
3. Bulldog Bracelet
4. Pearl Necklace
5. Kotak Obat
6. Jepitan Rambut
7. Mini Pouch
8. 90's earrings
9. Delicate necklace
10. A stack of Bracelet (tapi ndak ada di foto)


Refleks langsung tertarik sama notebooknya. At first  I thought, Ichigo's Diary? Ichigo who? Lalu baru sadar kalau Ichigo means Stroberi in Japan. Dan my gift was from Stroberi. Duh.


Huwo, accidentally found that my bag was on the magazine. 

Gelang salah satu isi shopping bag Stroberi, saya hibahkan ke Aida. "Wih, kebetulan banget, Ses, gue gak pake gelang hari ini!"

Sepatu yang akan menemani saya lari dan skipping-an di Banteng bulan ini

Yes, that was the paper wrap I clumsily left on the carpet

Kapan lagi bisa letakin sepatu di atas meja? Excuse the mess, saya masih fetus di meja ini


Dapat hadiah is always nice. Saya pernah baca alasan kenapa orang senang online shopping, they said it was like receiving gift when the courier came. Jelas proses membayarnya nggak terlalu masuk ke alam kesadaran juga, karena tinggal input nomor dari token atau pencet beberapa tombol di atm. We don’t grip the actual money. Jadi berasa barang gratisan, berasa gift. Hahaha.



Maka itu, I think menggalakkan saling memberi hadiah ke nice people in our life itu perlu banget. We like receiving gift, but giving gift is also a pleasure. Nggak perlu pas hari ulang tahun aja. I’m so pleased tahun kemarin giving-receiving gift di lingkungan saya berasa banget. Apalagi saya juga ikutan program pay it forward initiative tahun kemarin. Really liked it!

Berikut kami sampaikan beberapa kado yang bisa kami contohkan sepanjang tahun 2014 (bahasa ND, metong aja).

Gift dari Bidang KPS buat Mas Jaja yang keterima Beasiswa STAR *insert crying emoji*

This is a little bit creepy. Tapi donor darah termasuk giving gift kah?

Souvenir dari panitia donor darah termasuk gift kah? *makin random*

Hadiah oleh-oleh dari Mbak Veny yang habis pulang dari Thailand


Perjalanan ke kantor pos, mau ngirim hadiah buat program pay it forward initiatives

Bukan kado ulang tahun


Dari Dwinta

Proses pembuatan kado, terkadang harus pakai paksaan

No comments :

Post a Comment

Back to Top