Ada banyak banget gunung pasir di sepanjang jalan parangtritis, kita nggak bisa nggak visiting salah satunya.
Selesai dari piknik di daerah Imogiri, saat itu masih agak sorean. Kalau mau langsung pulang rasanya belum mau. Kemudian kakak sepupu saya ngajakin ke Parangtritis, sekalian mau silaturahmi sama mantan tetangga si kakak sepupu waktu masih tinggal di Maluku dulu.
Nggak ada foto-foto waktu kita bertamu, karena well, I don't really know them. Nggak enak kalau mau foto-foto, lagian juga buat apa hehehe. Saya sudah beberapa kali ikutan datang ke sana. Si Ibu tetep lembut khas orang Jawa dengan sedikit highlight tegas dan lugas karena lama tinggal di Maluku. Hayo gimana itu, bisa bayangin enggak. Si Bapak, berprofesi sebagai guru, suka bercanda dan enak diajak diskusi. Di akhir kunjungan, saya sama kakak sepupu bahkan dapat wejangan tentang mencari jodoh dan harus berjanji mengundang beliau sekeluarga kalau saya menikah nanti.
"Kan sudah dianggap anak sendiri," begitu katanya.
Selesai dari silaturahmi, ternyata di luar sudah mulai gelap. Kita lupa waktu. Akhirnya kita ngebut, parkir di gumuk pasir dulu baru ke Parangtritis. Walaupun tau sudah nggak akan kelihatan pemandangan apapun lagi.
^^ Dua foto di atas. Galau banget, mbak?
RIP my shoes
Kita berusaha banget foto di parangtritis dengan remah remah cahaya yang tersisa haha.
....dan dengan ini selesailah cerita liburan kami..... hari pertama.....