Saturday, 5 September 2015

Stroll: Kalibiru Tourism Forest


Saat saya ke Kalibiru sama kakak sepupu, yang ada di pikiran kita adalah kita ingin pergi ke tempat itu tuuuh yang populer banget di sosial media. Memang saat itu banyak banget website yang  sedang ngebahas Kalibiru. Pokoknya kita harus ke sana!

Kalibiru, meski legally ada di Provinsi DIY, tetapi aslinya terletak jauh banget sama rumah kami di tengah kota Yogyakarta. Kami harus menempuh perjalanan puluhan kilometer ke arah Kulon Progo dengan jalanan naik dan berkelok. Kami berhasil sampai ke sana hanya berbekal google maps. Jadi buat kamu yang belum pernah ke sana and have no idea where is it, tenang aja nggak usah khawatir.

Jalanan menuju Kalibiru, saat sudah mulai menanjak naik ke atas, mendekati ujung hanya muat untuk satu mobil saja. Jadi beberapa kilometer sebelum sampai puncak, sudah akan ada petugas yang berjaga dengan bekal walkie talkie akan mengarahkan kita untuk terus maju atau disuruh antri jika ada mobil turun dari atas. Dan hingga sampai nantinya, akan ada kurang lebih lima pos antrian mobil.

Sampai di Kalibiru, seperti biasa kita membayar tiket untuk masuk. Kemudian setelah masuk, akan ada tiga pos foto di atas pohon yang sangat famous itu. Tiap pos pasti akan ada antrian yang lumayan panjang, kecuali kamu datang di weekdays jam 8 pagi. Kami waktu itu mengantri sekitar dua jam, dan itupun termasuk beruntung. Untuk fotografer sendiri, di sana ada fotografer yang bisa kamu sewa jasanya, atau kamu mau berfoto sendiri juga boleh. It's up to you. Sambil menunggu antrian foto, waktu itu kami berjalan-jalan sambil fotoin pemandangan waduk sermo dan pegunungan menoreh dari pinggir bukit.



^^ look at this fabulous pose!

^^ casually twerking di atas pohon








Wednesday, 12 August 2015

Stroll: Parangtritis Sand Dunes


Ada banyak banget gunung pasir di sepanjang jalan parangtritis, kita nggak bisa nggak visiting salah satunya.

Selesai dari piknik di daerah Imogiri, saat itu masih agak sorean. Kalau mau langsung pulang rasanya belum mau. Kemudian kakak sepupu saya ngajakin ke Parangtritis, sekalian mau silaturahmi sama mantan tetangga si kakak sepupu waktu masih tinggal di Maluku dulu.

Nggak ada foto-foto waktu kita bertamu, karena well, I don't really know them. Nggak enak kalau mau foto-foto, lagian juga buat apa hehehe. Saya sudah beberapa kali ikutan datang ke sana. Si Ibu tetep lembut khas orang Jawa dengan sedikit highlight tegas dan lugas karena lama tinggal di Maluku. Hayo gimana itu, bisa bayangin enggak. Si Bapak, berprofesi sebagai guru, suka bercanda dan enak diajak diskusi. Di akhir kunjungan, saya sama kakak sepupu bahkan dapat wejangan tentang mencari jodoh dan harus berjanji mengundang beliau sekeluarga kalau saya menikah nanti. 

"Kan sudah dianggap anak sendiri," begitu katanya.

Selesai dari silaturahmi, ternyata di luar sudah mulai gelap. Kita lupa waktu. Akhirnya kita ngebut, parkir di gumuk pasir dulu baru ke Parangtritis. Walaupun tau sudah nggak akan kelihatan pemandangan apapun lagi.







^^ Dua foto di atas. Galau banget, mbak?


RIP my shoes
Kita berusaha banget foto di parangtritis dengan remah remah cahaya yang tersisa haha.


....dan dengan ini selesailah cerita liburan kami..... hari pertama.....

Tuesday, 11 August 2015

Stroll: Mangunan Fruit Garden


Caution: the title might be misleading, as it says Fruit Garden; but you won't see any fruit on this post. I went to literally Fruit Garden in Mangunan, but the trees hadn't have any fruit yet :)

Setelah dari hutan pinus kami kemudian pergi ke Kebun Buah Mangunan. Kebun Buah ini dekat banget sama hutan pinus di Imogiri. Jadi buat yang pengen pergi ke hutan pinus, bisa sekalian ke sini. Lumayan, hemat waktu di jalan.

Meskipun namanya Kebun Buah, tapi sesampainya kami di sana, kami nggak ngeliat buah satu pun. Satu puun. Kata bapak-bapak di sana sih saat itu belum masanya berbuah. Tapi no worries. Kebun Buah Mangunan tetap worth it untuk disambangi karena masih banyak yang bisa kita liat.

Begitu masuk gerbang, kita diarahkan untuk naik up up up there. Jalannya nyaris vertikal, jadi buat pengendara harap hati-hati. Sebenarnya mungkin kita bisa hiking dan jalan kaki sampai atas, tapi buat yang belum latihan pasti bakal capek banget.

Di atas the view was so splendid. Saya akan bilang di depan saja, di edisi plesir saya ini bakal banyak kamu lihat pemandangan dari ketinggian. Buat saya ini menarik dan ngangenin, karena meski tiap hari juga saya lihat pemandangan dari ketinggian gedung kantor saya, tapi objek yang dilihat berbeda. Yang ini, jelas lebih menenangkan hati ;)










Tuesday, 4 August 2015

Stroll: Imogiri Pine Forest


Sebenarnya ingin banget saya ngepost sejak lama, tetapi entah kenapa beberapa bulan terakhir benar-benar nggak ada waktu. Semua kegiatan saya nampak overlapping. Sedih juga blog jadi tidak terupdate, padahal saya hobi banget telling story, salah satunya via blog. Cerita-cerita yang saya rasa terlalu singkat dan kurang elaborasi kalau hanya dipajang sebagai status di media sosial. Apalagi kalau mau dirunut, banyak banget cerita dari jaman ramadhan sampai lebaran, yang sebenernya lucu dan menghibur untuk dishare.

Libur lebaran kemarin termasuk liburan yang produktif. Hanya dalam waktu tiga hari, saya berhasil mengunjungi sekitar delapan tempat wisata. Puas banget. Capeknya jangan ditanya, setiap hari saya dan kakak sepupu saya berangkat jam 9 pagi baru sampai rumah lagi jam 8 malam. Itu pun kami nggak bisa langsung istirahat. Karena kami menginap di rumah nenek, kami punya "kewajiban" untuk membantu mengurusi beberapa hal rumah tangga. Seperti mencuci baju, mencuci piring, menyapu, bersihin dapur, dan lain-lain. Itu semua biasanya diselesaikan setelah malam kami pulang sampai di rumah.

Saya salut banget sama kakak sepupu saya. Pulang dari plesir, dia masih kuat buat nyuci baju, beberes dapur, hitung-hitungan biaya bepergian, serta transfer foto. Padahal dia juga yang nyetir ke tempat-tempat wisata itu. Saya yang enak cuma tinggal duduk diam dan terantuk-antuk selama perjalanan aja nggak kuat, menyerah untuk memilih mencuci pagi-pagi besoknya. Nggak ngerti lagi deh sama dia.

Tapi confidence saya naik pada hari-hari terakhir, setelah dapat cerita ada temennya kakak sepupu yang ikutan jadwal plesir kita satu hari, dan besoknya sudah teler, tepar, serta nggak kuat lagi lalu pingin pijat. I instantly said, "Hmm, aku nggak lemah-lemah banget berarti ya. Tiga hari and still going strong," yang kemudian diaminin oleh si Kakak Sepupu Kuat itu.

Kembali ke awal perjalanan, part pertama pada hari pertama pergi ke Hutan Pinus di Imogiri. Kami sering banget liat foto-foto keren di feed jejaring sosial. Juga capek dikatain, "Masa orang Jogja belum pernah ke sini ke situ ke mana mana." Hahaha, akhirnya kami tancap gas dan datengin, mana sih Hutan Pinus itu?







Kami makan es krim pot juga di sana. Di Instagram pun saya juga sering lihat selebgram ngepost es krim baru satu ini. Penasaran apa isinya, ternyata adalah sereal dan roti tawar, kemudian dilapisi es krim vanila di atasnya, kemudian ditaburi pakai milo atau oreo cookies yang sudah dihaluskan. That's going to be the soil. Lalu ditambahkan cacing dari pudding dan bunga bungaan sebagai pelengkap. Potmu sudah siap dimakan.




Dan yang terakhir, nggak pergi sama Tyta kalo dia nggak melakukan hal yang aneh-aneh. I was simply bored nungguin kakak sepupu saya foto-foto, Whyyy?

...dan ini baru part pertama hari pertama...

Tuesday, 7 July 2015

Zalora for Eid 1436 H











1 || 2 || 3 || 4 || 5 || 6 || 7 || 8   

Go to Zalora Lebaran page for your late shopping Eid session. It's beautiful, it's easy, it's fast, and doesn't break your fast *winky face* No need to go to super crowded stores to find your super piece (it's just crazy what's happen at those clothing stores during ramadhan). 

I personally haven't shopped for Eid yet. I'm so occupied lately I barely even think about new dress! How about your preparation for Eid? Have you got new dress? OR have you got ticket for mudik? ;)

Wednesday, 3 June 2015

Wear: Styling your Black Abaya (collab with “Zahra’s Adventures”)


Hello everyone!
Today I’m SO excited because I’m having my first collaboration post (!!!!)

I’m collaborating with a cool loving blogger from UK, her name is Zahra. She has a blog named Zahra’s Adventures and the blog is just so complete—and also fun—about muslimah lifestyle and hijab fashion. I reaaally like reading her blog as hers is just so appealing and easy to read!

For this collab, we decided to raise a topic about how we wear one same item and style it into different looks. And this time the item is a basic black abaya.

As a common muslimah, we both wear black abaya sometime in our lifes. But because we live 11.710 kilometers away from each other, I believe we have differences on how we wear our abayas.  In Indonesia here, as you know, people tend to wear patterns and bright colors to challenge the tropic sun. It’s so fun playing with colors because we have enough natural illumination all year to intensify our clothes' details ;)




I’m really sorry I didn’t really show you my shoes because the photos was taken in a mosque. It was actually in Istiqlal, the biggest mosque in Southeast Asia (because it’s huge, so it’s also functioned as a tourism site). That’s why, I naturally just took off my shoes. But I only wore pink Pavillion shoes that match with my hijab.

So, that’s that! Lastly, if you’re curious about Zahra, just come to zahrasadventures.blogspot.co.uk and stalk her in all her social medias! You can trail it in her blog, but I’ll just list those in here anyway. 


Detail Outfit:
Hijab: Thamrin City
Abaya: Pasar Grosir Cililitan
Shoes: Pavillion
Photos by Kingkin







Back to Top